BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesegaran
jasmani atau kebugaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di
kalangan masyarakat saat ini. Untuk mempertegas agar pengertian lebih
sesuai dengan apa yang dimaksud, ada beberapa pendapat para ahli atau
pakar kesegaran jasmani.
Kesegaran
jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular
di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Sedang
menurut ahli-ahli pendidikan jasmani kesegaran jasmani adalah kapasitas
fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu dengan
hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti (Depdikbud, 1992:9).
Menurut
Sajoto (1995:8-11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah satu
kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan
begitu saja. Baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula
bahwa komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot,
kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan
ketepatan.
Sedangkan
menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah perwujudan
kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melakukan pekerjaan baik
sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu
mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih memadai.
Seseorang
yang memilik kesegaran jasmani yang baik dapat diartikan cukup
mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga
untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa
dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik memberikan
seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup yang
produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak.
Kesegaran
jasmani bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sistem sirkulasi dan
kerja jantung, komponen kondisi tubuh, ekonomi gerakan pada waktu
latihan, pemulihan yang cepat dari tubuh sewaktu-waktu respon demikian
diperlukan. Kesegaran jasmani juga diperlukan anak usia sekolah untuk
dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari, baik ketika berada di sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian, setiap manusia perlu
menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmaninya sendiri, agar dapat hidup
sehat, terhindar dari penyakit dan selalu ceria sepanjang hidup.
Salah
satu komponen latihan sirkuit adalah kebugaran jasmani. Oleh karena
itulah, untuk melatih kesegaran (kebugaran) jasmani kita perlu melakukan
latihan sirkuit atau circuit training. Adapun penjelasan tentang
latihan sirkuit, akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan circuit training (latihan sirkuit)?
2) Bagaimana pendapat para ahli tentang circuit training?
3) Bagaimana cara melakukan circuit training?
4) Apa saja prinsip-prinsip dasar latihan sirkuit?
5) Apa keuntungan dari circuit training?
6) Apa kekurangan circuit training?
7) Bagaimana variasi dari circuit training?
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian circuit training atau latihan sirkuit.
2) Mengetahui pendapat para ahli mengenai latihan sirkuit.
3) Menjelaskan cara melakukan circuit training.
4) Menyebutkan prinsip-prinsip dasar latihan circuit training.
5) Mengetahui keuntungan latihan sirkuit.
6) Mengetahu kelemahan latihan sirkuit.
7) Menjelaskan variasi dari circuit training.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Circuit Training/Latihan Sirkuit
Latihan
circuit adalah sebuah latihan berkembang program latihan yang
dikembangkan oleh R.E. Morgan dan G.T. Anderson pada tahun 1953 di
University of Leeds di Inggris . Karena pos-pos dari program latihan di
susun dalam suatu putaran, metode ini disebut latihan sirkuit.
Studi
di Baylor University dan The Cooper Institute menunjukkan bahwa
pelatihan sirkuit adalah cara yang paling efisien waktu untuk
meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan daya tahan otot. Studi
menunjukkan bahwa pelatihan sirkuit membantu perempuan untuk mencapai
tujuan mereka dan memelihara mereka lebih lama dari bentuk-bentuk lain
dari olahraga atau diet.
Penelitian
dari Morgan dan Anderson menunjukkan bahwa" Mungkin penemuan yang
paling mendalam dari studi ini, dari perspektif kesehatan, adalah bahwa
penelitian ini jelas menunjukkan bahwa kinerja rangkaian latihan ini,
pada tingkat nilai intensitas konsumsi oksigen menimbulkan (39% menjadi
51,5% dari VO2max) yang memenuhi pedoman yang ditetapkan dari American
College of Sports Medicine (ACSM) untuk intensitas yang direkomendasikan
(40% sampai 85% dari VO2max R) latihan untuk mengembangkan dan
memelihara kebugaran jantung-pernafasan (Pollock et al 1998.,). Dengan
demikian, sirkuit ini tidak hanya memberikan stimulus kebugaran otot
yang cocok tetapi juga membantu untuk memenuhi pedoman kardiovaskular
ACSM dan Pedoman Diet diterbitkan baru untuk Amerika 2005 untuk kegiatan
fisik.
B. Pengertian Circuit Training
v Latihan
sirkuit adalah bentuk pengkondisian menggabungkan pelatihan ketahanan
dan intensitas tinggi aerobik . Hal ini dirancang agar mudah untuk
mengikuti dan target membangun kekuatan serta ketahanan otot.
Penyelesaian dari semua latihan ini ditentukan dalam program. Ketika
satu sirkuit selesai, seseorang mulai latihan pertama lagi untuk
rangkaian lain. Secara tradisional, waktu antara latihan dalam pelatihan
sirkuit pendek, sering dengan gerakan cepat ke latihan berikutnya.
v Latihan
sirkuit merupakan suatu jenis program latihan yang berinterval di mana
latihan kekuatan di gabungkan dengan latihan aerobic, yang juga
menggabungkan manfaat dari kelenturan dan kekuatan fisik. “Sirkuit” di
sini berarti beberapa kelompok olah raga atau pos yang berada di area
dan harus di selesaikan dengan cepat di mana tiap peserta harus
menyelesaikan satu pos dahulu sebelum ke pos lainnya. Latihan sirkuit
bertujuan untuk mengembangkan dan memperbaiki kesegaran jasmani yang
berkaitan dengan kekuatan, kecepatan dan, daya tahan.
v Latihan
sirkuit adalah suatu bentuk latihan yang terdiri atas rangkaian latihan
yang berurutan, dirancang untuk mengembangkan kebugaran fisik dan
keterampilan yang berhubungan dengan olahraga tertentu. Materi latihan
sirkuit terdiri atas ragam 4 gerakan: (1) zig-zag run, (2) squat thrust,
(3) down the-line drill, (4) jingle, jangle lateral spin, (5) dot-wave
drill, (6) shuttle run (Sarwono, 2007: 111).
C. Pendapat Para Ahli tentang Circuit Training
v Menurut M. Sajoto (1995:83),
latihan sirkuit adalah suatu program latihan terdiri dari beberapa
stasiun dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan yang
telah ditentukan. Satu sirkuit latihan dikatakan selesai, bila seorang
atlet telah menyelesaikn latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis
yang telah ditetapkan.
v Menurut Soekarman (1987: 70), latihan sirkuit adalah suatu program latihan yang
dikombinasikan
dari beberapa item-item latihan yang tujuannya dalam melakukan suatu
latihan tidak akan membosankan dan lebih efisien. Latihan sirkuit akan
tercakup latihan untuk: 1) kekuatan otot, 2) ketahanan otot, 3)
kelentukan, 4) kelincahan, 5) keseimbangan dan 6) ketahanan jantung
paru. Latihan-latihan harus merupakan siklus sehingga tidak membosankan.
Latihan sirkuit biasanya satu sirkuit ada 6 sampai 15 stasiun,
berlangsung selama 10-20 menit. Istirahat dari stasiun ke lainnya 15-20
detik.
v Menurut J.P. O’Shea
yang dikutip M. Sajoto (1995:83) ada dua program latihan sircuit, yang
pertama bahwa jumlah stasiun adalah 8 tempat. Satu stasiun diselesaikan
dalam waktu 45 detik, dan dengan repetisi antara 15-20 kali, sedang
waktu istirahat tiap stasiun adalah 1 menit atau kurang. Rancangan kedua
dinyatakan bahwa jumlah stasiun antara 6-15 tempat. Satu stasiun
diselesaikan dalam waktu 30 detik, dan satu sirkuit diselesaikan antara
5-20 menit, dengan waktu istirahat tiap stasiun adalah 15-20 detik.
v Bompa menyatakan bahwa sirkuit training adalah salah satu nama latihan dengan stasiun yang dilakukan secara circle atau
berurutan hingga kembali kesemula yang dapat terdiri dari circuit
pendek 6-9 stasiun, circuit menengah 9-12, circuit panjang 12-15.
v Setiawan
mengungkapkan bahwa latihan sirkuit dapat mengembangkan kondisi fisik
seperti daya tahan, kelentukan, kelincahan, dan kekuatan. Satu kali
latihan dalam setiap stasiun dilakukan 30 detik dan satu sirkuit
dilakukan 15-20 menit. Kemudian istirahat antar stasiun adalah 15-20
detik, dan istirahat satu circuit 1-3 menit..
v Menurut Fox (1993: 693) bahwa
latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang
atlit dalam menghadapi pertandingan penting. Peningkatan kemampuan
ketrampilan dan kapasitas energi diperhatikan sama.
v Harsono
mengungkapkan bahwa keuntungan latihan dengan menggunakan sistem
sirkuit adalah; a) meningkatkan berbagai komponen kondisi fisik secara
serempak dalam waktu relatif singkat, b) setiap atlet dapat berlatih
menurut kemajuannya masing-masing, c) setiap atlet dapat mengkoreksi
kemajuannya sendiri, d) latihan mudah di awasi, e) hemat waktu, karena
dalam waktu yang relatif singkat dapat menampung banyak orang berlatih
sekaligus.
D. Tentang Circuit Training
Latihan ini dapat memperbaiki secara serempak fitnes keseluruhan dari tubuh, yaitu komponen power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, mobilitas dan komponen-komponen lainnya.
Dalam program pelatihan ini biasanya digunakan peralatan mesin,
peralatan hidraulik, beban tangan dan biasanya jarak tiap stasiun 15
detik sampai 3 menit untuk menjaga agar otot tidak kelelahan.
Bentuk-bentuk latihan dalam sirkuit adalah kombinasi dari semua unsur
fisik. Latihannya bisa berupa lari naik turun tangga, lari ke samping,
ke belakang, melempar bola, memukul bola dengan raket, melompat,
berbagai bentuk latihan beban dan sebagainya. Bentuk latihannya biasanya
di susun dalam lingkaran.
Latihan
sirkuit ini, didasarkan pada asumsi bahwa seorang atlet akan dapat
mengembangkan kekuatan, daya tahan, kelincahan dan total fitnessnya
dengan cara :
- Melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam suatu jangka waktu tertentu.
- Melakukan suatu jumlah pekerjaan atau latihan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Bompa (1994) menyarankan bahwa dalam mengembangkan program latihan sirkuit harus memperhatikan karakteristik berikut ini:
v Sirkuit
pendek terdiri dari 6 latihan, normal terdiri 9 latihan dan panjang
terdiri 12 latihan. Total lama latihan antara 10-30 menit, biasanya
dilakukan tiga putaran.
v Kebutuhan
fisik harus ditingkatkan secara progresif dan perorangan. Karena satu
set terdiri dari pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa
atlet diikutsertakan secara simultan.
v Sirkuit harus disusun untuk otot-otot secara bergantian.
v Keperluan latihan perlu diatur secara teliti dengan memperhatikan waktu atau jumlah ulangan yang dilakukan.
v Meningkatkan
unsur-unsur latihan, waktu utuk melakukan sirkuit dapat dikurangi tanpa
mengubah jumlah ulangan atau beban, atau menambah beban atau jumlah
ulangan.
v Karena satu set terdiri dari pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa atlet diikutsertakan secara simultan.
v Interval
istirahat diantara sirkuit kira-kira dua menit tetapi dapat berubah
sesuai dengan kebutuhan atlet. Metode denyut nadi dapat digunakan untuk
menghitung interval istirahat. Jika jumlah nadi di bawah 120 kali,
sirkuit lanjutan dapat dimulai.
v Latihan beban (weight training)
Menurut
penelitian yang ada, selama 8-20 minggu menjalankan circuit training,
menunjukkan peningkatan kapasitas paru-paru sebesar 4-8%. Kapasitas
paru-paru yang tinggi biasa digunakan untuk menyatakan tingkat kebugaran
seseorang.
Program
latihan sirkuit menggunakan beban yang ringan seperti push up, squat,
sit up yang kemudian dikombinasikan dengan olahraga aerobik seperti lari
atau bersepeda. Latihan sirkuit biasa dilakukan di tempat terbuka
(outbond) yang terdiri dari beberapa pos, pada tiap posnya menekankan
pada latihan kekuatan dengan repetisi tertentu kemudian diselingi dengan
latihan aerobik selama beberapa detik sampai dengan menit untuk menuju
ke pos berikutnya.
E. Ciri Latihan Kekuatan Sistem Circuit
Ciri pada latihan kekuatan sistem sirkuit, yaitu jumlah
beban relatif lebih ringan dimana waktu ditentukan 30 detik, sehingga
irama angkatan dipercepat. Hal ini menunjukkan bahwa prinsip penekanan
terhadap kecepatan gerakan akan memberikan peluang yang baik dalam
rangka peningkatan speed strengh atau power. Upaya untuk
mengangkat beban dengan tempo waktu tertentu akan merangsang kerja otot
terhadap kondisi latihan yang diberikan.
F. Cara Melakukan Circuit Training
Cara melakukan Circuit training atau latihan sirkuit adalah :
- Dalam suatu daerah atau area tertentu ditentukan beberapa pos, misalnya 10 pos
- Di setiap pos, atlet diharuskan melakukan suatu bentuk latihan tertentu
- Biasanya berbentuk latihan kondisi fisik seperti kekuatan, daya tahan, kelincahan, daya tahan dan sebagainya.
- Latihan dapat dilakukan tanpa atau dengan menggunakan bobot atau beban.
- Bentuk-bentuk latihan setiap pos antara lain seperti lari zig-zag, pull-up, lempar bola, squat jump, naik turun tambang, press, squat thrust, rowing, dan lari 200 meter secepatnya.
G. Prinsip-Prinsip Dasar Latihan
Program
latihan hendaknya menerapkan prinsip-prinsip dasar latihan guna
mencapai kinerja fisik yang maksimal bagi seseorang. Prinsip-prinsip
dasar latihan yang secara umum harus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1. Prinsip beban berlebih (the overload principles).
Pendapat
Fox (1993: 687) dikemukakan bahwa intensitas kerja harus bertambah
secara bertahap melebihi ketentuan program latihan merupakan kapasitas
kebugaran yang bertambah baik. Bompa (1994: 29) bahwa pemberian beban
latihan yang melebihi kebiasaan kegiatan sehari-hari secara teratur. Hal
itu bertujuan agar system fisiologis dapat menyesuaikan dengan tuntutan
fungsi yang dibutuhkan untuk tingkat kemampuan tinggi.
2. Prinsip kekhususan (the principles of specificity).
Latihan
harus bersifat khusus sesuai dengan kebutuhan olahraga dan pertandingan
yang akan dilakukan. Perubahan anatomis dan fisiologis dikaitkan dengan
kebutuhan olahraga dan pertandingan tersebut (Bompa, 1994: 32).
3. Prinsip individual (the principles of individuality).
Bompa
(1994: 35) menjelaskan bahwa latihan harus memperhatikan dan
memperlakukan seseorang sesuai dengan tingkatan kemampuan, potensi,
karakteristik belajar dan kekhususan olahraga. Seluruh konsep latihan
harus direncanakan sesuai dengan karakteristik fisiologis dan psikologis
seseorang, sehingga tujuan latihan dapat ditingkatkan secara wajar.
4. Prinsip beban latihan meningkat bertahap (The trinciples of progressive increase load)
Seseorang
yang melakukan latihan, pemberian beban harus ditingkatkan secara
bertahap, teratur dan ajeg hingga mencapai beban maksimum (Bompa, 1994:
44)
5. Prinsip Kembali Asal (the principles of reversibility).
Djoko
P.I (2000: 11) bahwa kebugaran yang telah dicapai seseorang akan
berangsurangsur menurun bahkan bisa hilang sama sekali, jika latihan
tidak dikerjakan secara teratur dengan takaran yang tepat.
6. Prinsip mengenal sumber energi utama (the principles of predominant energi system).
H. Keuntungan Circuit Training
1. Melatih kekuatan jantung dan menurunkan tekanan darah sama baiknya dengan latihan aerobic.
2. Melatih semua anggota tubuh (total body workout).
3. Ketahanan, daya tahan otot akan terlatih dan kemampuan adaptasi meningkat.
4. Membentuk otot yang terdefinisi jelas dan kering.
5. Waktu yang digunakan untuk circuit training lebih cepat daripada waktu yang digunakan untuk gym.
6. Tidak memerlukan alat gym yang mahal.
7. Dapat disesuaikan diberbagai area atau tempat latihan.
I. Kekurangan Circuit Training
Meskipun
latihan sirkuit sangat cocok untuk mengembangkan daya tahan kekuatan
atau ketahanan otot local, akan tetapi hal ini kurang cocok untuk
membangun massal otot. Walaupun beberapa keuntungan kekuatan potensial,
latihan sirkuit akan memberikan hasil yang kurang dalam cara kekuatan
maksimal dibandingkan langsung latihan beban. Durasi dari beberapa
stasiun rangkaian pelatihan dapat di wilayah 45 sampai 60 detik, dan
dalam beberapa kasus selama dua menit. Sirkuit ini biasanya berarti
bahwa jumlah pengulangan dilakukan pada setiap stasiun relatif tinggi,
menempatkan setiap latihan lebih lanjut terhadap daya tahan akhir
intensitas kontinum.
Mereka
yang ingin meningkatkan atau mengoptimalkan kekuatan otot massal (
hipertrofi ) dapat mengurangi jumlah pengulangan dilakukan dan
meningkatkan berat badan yang akan diangkat atau meningkatkan
intensitas, ketika hidrolik atau elastis digunakan. Di sisi lain,
panjang stasiun lagi sangat cocok untuk setiap jantung ( aerobik )
stasiun termasuk dalam rangkaian kali Station dapat dikurangi menjadi 75
atau 100 detik ketika semua peserta memiliki tingkat pengalaman yang
memadai. Mengurangi kali stasiun akan mendorong peserta untuk mengangkat
beban lebih berat, yang berarti mereka dapat mencapai overload dengan
sejumlah kecil pengulangan: di kisaran 25 sampai 50 tergantung pada
mereka. Namun, ini menyediakan sedikit waktu untuk instruktur untuk
memastikan bahwa kegiatan tersebut tetap aman dan efektif dengan
mengamati teknik, postur, dan bentuk.
J. Variasi Circuit Training
1. 8x 8 Training.
Training
ini adalah jenis latihan yang ditujukan untuk membangun otot. Seperti
namanya, jenis latihan ini berpatokan pada delapan set dan delapan
repetisi masing-masingnya. Jika latihan straight set atau standard
memiliki waktu jeda yang cukup panjang, yaitu sekitar 60 detik, maka 8 x
8 ini menggunakan waktu jeda yang pendek antara 15-20 detik saja.
2. Super Set
Latihan
ini adalah latihan yang efektif untuk melatih otot. Jika latihan
straight set atau standard itu melakukan beberapa set untuk satu latihan
yang sama, maka super set ini melakukan variasi dimana setelah
melakukan satu set latihan A kemudian langsung tanpa istirahat lanjut ke
satu set latihan B. Misalnya, melakukan bench press sebanyak 10
repetisi kemudian dilanjutkan cepat ke cable rows sebanyak 10 repetisi,
baru kemudian anda istirahat. Super set mempunyai tipikal bahwa latihan
yang kedua biasanya akan drop kekuatannya karena tanpa istirahat pasti
stamina kita berkurang. Keuntungan Super Set, yaitu: (a) melatih dua
jenis latihan sekaligus dalam waktu singkat , (b) stamina akan terlatih
dan pembakaran lemak akan lebih banyak, dan (c) bagus untuk orang yang
ingin mengeringkan otot.
3. 5 x 5 Training
Training
ini merupakan latihan yang cukup berat tetapi bagus untuk target
latihan kekuatan dan pembentukan otot. Latihan ini salah satu jenis
latihan yang populer dikalangan binaragawan. Program 5 x 5 ini
berdasarkan pada 5 set dengan masing-masing 5 repetisi. Jenis training
ini sangat bagus untuk mereka yang ingin membangun otot lebih besar.
4. High Intensity Interval Training (HIIT)
Latihan
ini adalah jenis latihan yang sederhana tapi sangat efektif untuk
mempercepat pembakaran lemak dan memperoleh tubuh lebih langsing.
Melakukan latihan HIIT ini akan melatih stamina karena pengurasan
stamina yang cukup besar diperoleh dari latihan ini. Kombinasi dari
sprint dan jogging ini sebenarnya menguras tenaga lebih banyak daripada
sprint.
5. Drop Set
Jenis
latihan ini banyak digunakan untuk membangun otot yang lebih besar.
Tekniknya cukup sederhana. Lakukan latihan seperti straight
set/standard, tetapi untuk bebannya mulai dari yang paling berat
terlebih dulu. Lalu repetisinya tidak dibatasi, lakukan hingga anda
tidak mampu mengangkat beban lagi, kemudian turunkan beratnya dan
lakukan repetisi lagi hingga tidak kuat mengangkat lagi. Terus hal ini
dilakukan hingga beberapa set. Contohnya : melakukan biceps curls dengan
beban 20 kg, kemudian lakukan repetisi sebanyak yang dimampu. Kemudian,
mengangkat 15 kg dan lakukan repetisi lagi sebanyak yang dimampu.
Berikutnya diturunkan 10 kg, 5 kg. Keuntungan latihan drop set, yaitu
membentuk otot lebih besar dengan latihan ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Circuit training
di ciptakan oleh R.E. Morgan dan G.T. Anderson pada tahun 1953 di
University Of Leeds di Inggris. Latihan sirkuit merupakan suatu jenis
program latihan yang berinterval di mana latihan kekuatan di gabungkan
dengan latihan aerobic, yang juga menggabungkan manfaat dari kelenturan
dan kekuatan fisik. Latihan sirkuit bertujuan untuk mengembangkan dan
memperbaiki kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kekuatan, kecepatan
dan, daya tahan.
Latihan ini dapat memperbaiki secara serempak fitnes keseluruhan dari tubuh, yaitu komponen power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, mobilitas dan komponen-komponen lainnya.
Bentuk-bentuk latihan dalam sirkuit adalah kombinasi dari semua unsur
fisik. Latihannya bisa berupa lari naik turun tangga, lari ke samping,
ke belakang, melempar bola, memukul bola dengan raket, melompat,
berbagai bentuk latihan beban dan sebagainya. Bentuk latihannya biasanya
di susun dalam lingkaran.
Program
latihan sirkuit adalah program latihan yang mengkombinasikan antara
latihan kekuatan dan latihan kardiovaskular (olahraga aerobik). Latihan
sirkuit biasa dilakukan di tempat terbuka (outbond) yang terdiri dari
beberapa pos, pada tiap posnya menekankan pada latihan kekuatan dengan
repetisi tertentu kemudian diselingi dengan latihan aerobik selama
beberapa detik sampai dengan menit untuk menuju ke pos berikutnya.
B. Saran
Sebaiknya,
jika melakukan latihan sirkuit ini harus menggunakan jeda atau
istirahat kira-kira sekitar 15-20 detik sebelum berpindah pada jenis
olahraga yang lain (pos) agar tidak kelelahan serta mendapatkan hasil
yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar